Mengembangkan Kurikulum Pendidikan Keluarga






Keluarga menjadi pangkal dari kehidupan bermasyarakat. Bahkan eksistensi kehidupan berkeluarga juga menjadi indikator keberhasilan apakah kehidupan bermasyarakat juga sampai pada sebuah predikat masyarakat berkeadaban.



Dalam perspektif pendidikan, posisi keluarga menempati peran yang cukup urgent dalam membentuk nilai karakter (akhlak) dalam bermasyarakat, selain sekolah/madrasah dan lingkungan. Membangun keluarga dengan ciri berpendidikan mungkin bukan perkara mudah, perlu usaha dan komitmen tinggi dari semua komponen kunci dalam keluarga, suami/istri harus menunjukkan peranannya secara proporsional dan profesional. Ketika peran-peran tersebut bisa dilakukan dengan baik, niscaya ketenangan hidup (sakinah) dapat terwujud.



Keluarga Sakinah, Mawaddah dan Rahmah (Samawa) adalah pangkal dari kurikulum kehidupan keluarga. posisinya bukan hanya sekedar semboyan, tetapi sudah menjadi tujuan dari pernikahan dan nikmat yang Allah berikan bagi mereka yang mampu membina keluarganya.


Minimal ada empat komponen yg dibutuhkan dalam kirikulum, yaitu :
  1. tujuan/target pencapaian 
  2. materi atau bahan ajar 
  3. proses atau kegiatan pembelajaran 
  4. serta evaluasi proses dan hasil pembelajaran. 

Konsep Samawa tentu butuh komponen kurikulum. 


Mau info lebih lanjut ? yuu cek sumber di bawah ini :)



Sumber :

Comments