Sarana dan Prasarana Perpustakaan UIN Bandung, Telkom University, dan Universitas Padjajaran Bandung

  SARANA DAN PRASARANA PERPUSTAKAAN
LAPORAN STUDI BANDING
PERPUSTAKAAN PERGURUAN TINGGI DI BANDUNG



Dosen Pengampu :
Lili Sudria Wenny M.Hum

Disusun oleh :
Putri Apriliani (11150251000070)



JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2017

---------------------------------------------------------------------------------------------------------


BAB I
PENDAHULUAN

Sarana dan Prasarana merupakan salah satu bagian yang terpenting pada Perpustakaan, karena dapat menunjang kelancaran  kegiatan perpustakaan secara optimal sehingga tugas dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi dapat terlaksana.
pada mata kuliah sarana dan prasarana perpustakaan kami mengadakan studi banding ke Perpustakaan Perguruan Tinggi di Bandung yaitu :
1.      Universitas Padjadjaran
2.      Telkom University
3.      Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung

 Yang dilaksanakan pada hari senin, 8 Mei 2017. Di sana kami mengamati sarana dan prasarana apa saja yang ada di Perpustakaan tersebut dengan tujuan apakah sarana dan prasarana yang ada sudah sesuai dengan aturan yang ada atau tidak, seberapa memuaskan bagi pemustaka atau tidak juga menjadikan kami belajar tentang sarana dan prasarana yang baik untuk perpustakaan perguruan tinggi serta bisa mencontoh sarana dan prasarana yang ada di perpustakaan tersebut untuk di aplikasikan di Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Dalam membangun Perpustakaan ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar perpustakaan berjalan dengan sempurna,  seperti :
1.        Fungsinya
        Setiap sesuatu yang dibangun pasti berbeda fungsi dan kebutuhannya.
2.      Adaptasi
       Perpustakaan menyediakan akses  dan sarana agar pengunjung dapat beradaptasi
3.      Variasi
       Perpustakaan perlu menyediakan sesuatu yang tidak membosankan dan sesuai bagi pemustaka
4.    Aman untuk lingkungan
     Dalam membangun perpustakaan harus dipikirkan apakah gedung tahan gempa, aman dari banjir dan lain-lain
5.        Efisien
       Dalam mengakses informasi diperpustakaan apakah efisien bagi pemustaka atau  tidak
6.        Fleksibel
      Ruangan perpustakaan bisa diubah sewaktu-waktu bila dibutuhkan, tidak permanen dalam segi ruangan nya
7.      Akses
     Pemustaka dalam mengakses informasi di perpustakaan mudah atau tidak, bisa dilihat dari segi jarak dan transportasi yang mudah
8.      Aman untuk teknologi dan informasi
    Perpustakaan merupakan penyedia informasi yang mencipkan pengetahuan  dan tidak pernah terlepas dari TI, harus mengikuti perkembangan zaman
9.      Aman dan terkendali
     Perpustakaan mempunyai sistem keamanan baik dari segi gedung maupun ruangan yang ada di perpustakaan
10.    Interaksi
       Perpustakaan mempunyai ruang diskusi guna pemustaka berinteraksi dengan sesama


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



BAB II
ISI

A.     Perpustakaan Universitas Padjadjaran
Perpustakaan Universitas Padjadjaran ini disebut Cisral Unpad yang terletak di jatinangor, perpustakaan tersebut merupakan gedung yang baru di tempati oleh perpustakaan UNPAD, awal nya gedung tersebut dibangun tidak di peruntukan Perpustakaan, sehingga dari segi gedung perpustakaan UNPAD belum  memenuhi kriteria.
Gedung nya terlalu banyak memiliki sekat terpisah sehingga koleksi yang ada terpisah-pisah dan agak jauh dari sirkulasi, untuk prasarana yang mereka miliki cukup banyak yaitu ruang baca, ruang referensi, musholah, ruang tandon, ruang multimedia,dan sebagainya. Sedangkan sarana yang mereka miliki sama seperti perpustakaan pada umumnya, seperti loker, rak buku, komputer,  kursi tunggu di depan ruangan, OPAC, AC dan lain-lain, tetapi kualitas dari barang nya bagus, masih berfungsi dengan sangat baik karena masih barang baru. Perpustakaan UNPAD mempunyai sistem yang bagus pengelolaannya,misalnya adalah apabila pemustaka telat atau belum mengembalikan buku maka tidak ada denda berupa uang, namun berupa sulit nya mengakses perpustakaan atau urusan kemahasiswaan mereka, sehingga itu merupakan hal yang efektif dalam memberlakukan “denda” di perpustakaan UNPAD, mereka juga menggunakan RFID sebagai sistem pengamanan koleksi mereka.
Dari 10 hal yang harus diperhatikan dalam membangun perpustakaan, inilah yang sudah di terapkan dalam perpustakaan UNPAD :
1.         Fungsi
Perpustakaan UNPAD sudah berjalan sesuai fungsi nya yaitu menyediakan informasi bagi civitas akademika
2.         Adaptasi
Perpustakaan sudah menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang membuat pemustaka nyaman dan mudah dalam mengakses nya sehingga pemustaka dapat beradaptasi
3.         Variasi
Karena perpustakaan UNPAD baru pindah ke gedung baru jadi, masih belum banyak variasi yang ada di perpustakaan
4.         Efisien
Perpustakaan nya UNPAD kurang efisien karena ruang koleksi yang terpisah pisah juga agak jauh dari sirkulasi juga terlalu banyak ruangan bersekat membuat perpustakaan UNPAD tidak efisien
5.         Aman untuk lingkungan
Gedung perpustakaan masih standar, tidak tahan gempa. Tetapi mengantisipasi banjir karena perpustakaan berada di tempat yang tinggi
6.         Fleksibel
Gedung perpustakaan merupakan gedung yang permanent ruangan nya banyak yang bersekat sehingga sulit untuk dilakukan perubahan
7.         Akses
Pemustaka dalam mengakses informasi di perpustakaan cukup dekat karena perpustakaan berada di tengah wilayah kampus
8.         Mempersiapkan untuk teknologi informasi
Perpustakaan UNPAD menyediakan ruang multimedia bagi pemustaka yang membutuhkan nya, ini terbukti bahwa perpustakaan UNPAD mempersiapkan untuk teknologi
9.         Interaksi
Perpustakaan UNPAD mempunyai ruang diskusi di lantai atas guna memfasilitasi pemustaka untuk berinteraksi
10.     Aman dan terkendali
Perpustakaan UNPAD belum cukup aman dan terkendali karena belum terdapat cctv di setiap ruangan atau sudut, dan apabila memasuki perpustakaan tidak menggunakan kartu identitas terlebih dahulu, tetapi di pintu keluar atau masuk terdapat detector guna mendeteksi apakah pemustaka membawa buku tanpa meminjam terlebih dahulu atau tidak.





B.     Open Library  Telkom University




Perpustakaan Telkom berada di Gedung rektorat lantai 5 baru sekitar 1 tahun, berawal dari gedung sendiri khusus perpustakaan yang mempunyai 5 lantai. Namun, kepindahan ini tidak menyuruti eksistensi perpustakaan. justru perpustakaan  yang baru merupakan impian dari semua civitas akademika bahwa inilah “perpustakaan” ketika memasuki perpustakaan telkom kita sudah disuguhkan pemandangan gunung gunung yang berada di depan tempat penitipan tas



Tidak hanya sampai disitu, ketika kita sudah masuk ke dalam perpustakaan nya kita melihat design – design yang sangat bagus untuk sekelas perpustakaan, bisa dibilang sangat “instagram able” karena membuat kita yang berkunjung ingin berfoto foto. Dalam membangun Perpustakaan, gedung yang di tempati ini memang dari awal sudah diperuntukan untuk Perpustakaan,design nya di lakukan oleh arsitek dengan ikut campur dari pustakawan Telkom tersebut sehingga hasil nya bisa dibilang sangat memuaskan, mereka mengusung tema “green futuristic”
Perpustakaan Telkom mempunyai banyak sekali sarana dan prasarana yang bagus dan design nya unik, seperti prasarana ruang diskusi yang di dalam nya kita bisa memilih ingin lesehan atau menggunakan kursi dan meja, ada 14 ruang diskusi yang disediakan oleh Perpustakaan Telkom, lalu ada ruang multimedia untuk pengguna yang ingin berinternet, musholah, ruang mini teater, ruang akses koleksi digital, enam area baca, toilet dan tempat ibadah. Sarana yang disediakan juga tak kalah banyak, ada kafe, rak buku, lampu dengan design yang menarik, meja dan kursi, sofa, rak tas, WIFI, karpet  dengan rumput sintetis,  minum teh dan kopi gratis, foto kopi,  sofa yang berada di tangga, tempat baca lesehan, dan OPAC.
Perpustakaan Telkom ini didukung teknologi informasi digital untuk mengantisipasi perubahan teknologi yang semakin cepat. Dengan digitalisasi ini bisa jadi networking dengan pihak perpustakaan di dalam dan luar negeri dan juga mempunyai 3 parameter yaitu, tempat, konten atau isi dan jenis layanan. Perpustakaan ini juga di dukung dengan sistem informasi yang terintegrasi yang dapat mengolah dan mengelola berbagai koleksi pengetahuan serta layanan open library. Yang membuat kagum dari Perpustakaan Telkom University adalah konsep Open Library yang menjadi role model pembangunan perpustakaan di indonesia (menurut kepala Perpustakaan Nasional, Muh. Syarif Bando)


Dari 10 hal yang harus diperhatikan dalam membangun perpustakaan, inilah yang sudah di terapkan dalam perpustakaan Telkom University :
1.      Fungsi
Perpustakaan Telkom sudah berjalan sesuai fungsi nya yaitu menyediakan informasi bagi civitas akademik.
2.         Adaptasi
Perpustakaan menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang membuat pemustaka sangat nyaman dan mudah dalam mengakses informasi sehingga pemustaka dapat beradaptasi dengan cepat di perpustakaan
3.         Variasi
Perpustakaan Telkom mempunyai sangat banyak variasi, seperti design perabotanya unik, ruang diskusi di buat senyaman mungkin, perpustakaan terlihat colorfull, tempat baca pemustaka tersedia lesehan atau baca di meja, layanan yang tersedia juga banyak macam nya sehingga tidak membuat pemustaka bosan.
4.         Efisien
Perpustakaan Telkom bersifat efisien karena perpustakaan berada di depan, dekat pintu masuk universitas dan tidak jauh dari gedung – gedung fakultas sehingga terjangkau oleh civitas akademik, dalam pengelolaan nya juga efisien karena, ketika kita memasuki perpustakaan tempat menaruh tas tidak jauh dari pintu masuk perpustakaan, tata letak rak buku dengan tempat baca juga efisien sekali.
5.         Aman untuk lingkungan
Gedung perpustakaan masih standar, tidak tahan gempa. Tetapi mengantisipasi banjir karena perpustakaan berada di tempat yang tinggi.
6.         Fleksibel
Gedung Perpustakaan Telkom memang dari awal sudah di peruntukan Perpustakaan sehingga fleksibel, dan jika ingin ada penambahan atau pengurangan ruangan juga masih bisa.
7.         Akses
Pemustaka dalam mengakses informasi di perpustakaan cukup dekat karena perpustakaan berada di tengah wilayah kampus, dan juga situs Perpustakaan bisa diakses pemustaka apabila berada di rumah, serta kencang nya internet yang ada di Perpustakaan Telkom membuat pemustaka semakin mudah dalam mengakses informasi.
8.         Mempersiapkan untuk teknologi informasi
Perpustakaan Telkom menyediakan teknologi yang cukup bagi pemustaka nya untuk mengakses informasi, seperti komputer, tersedianya ruang multimedia dan ruang mini teater juga merupakan salah satu sarana dalam mempersiapkan untuk teknologi informasi.
9.         Interaksi
Perpustakaan Telkom mempunyai 14 ruang diskusi, ini merupakan prasarana yang memadai bagi civitas akademik dalam interaksi di perpustakaan dengan pemustaka lainnya, interaksi antara pemustaka dan pustakawan juga terjalin dengan baik di perpustakaan ini, seperti di sirkulasi pustakawan berinteraksi dengan ramah dengan pemustaka, dan pustakawan siap membantu pemustaka yang membutuhkan bantuan.
10.     Aman dan terkendali
Di Perpustakaan Telkom, terdapat cctv di setiap sudut, koleksi di sana juga sudah di lengkapi dengan sistem RDA sehingga perpustakaan menjadi aman dan terkendali, terdapat litf dan tangga merupakan sarana bagi pemustaka yang ingin ke perpustakaan, jadi ketika lift penuh pemustaka dapat menggunakan tangga sehingga lift menjadi aman dan terkendali, di pintu depan perpustakaan juga terdapat penjaga yang menjaga Tas dan mengawasi pemustaka yang masuk dan keluar memberi kesan perpustakaan sangat aman dan terkendali.


C.     Perpustakaan UIN Sunan Gunung Djati Bandung


Perpustakaan UIN Bandung terdapat di wilayah Universitas UIN Bandung, dalam segi gedung Perpustakaan masih lebih bagus perpustakaan UIN Jakarta, namun ketika sudah membahas sistem perpustakaan kita hanya bisa kagum dengan kemajuan teknologi saat ini, apalagi yang berada di Perpustakaan UIN Bandung ini, perpustakaan UIN Jakarta sangatlah tertinggal jauh, kami sebagai mahasiswa UIN Jakarta ketika melihat paparan tentang sistem yang di gunakan di Perpustakaan UIN Bandung sangat malu dan iri, kami berharap bisa mempunyai sistem seperti itu bahkan lebih dari Perpustakaan UIN Bandung. Salah satunya yaitu berikut ini, ketika mencari kata kunci di OPAC maka muncul juga apa arti dari kata kunci tersebut. Misalnya kita mencari tentang “Perpustakaan” maka muncul beberapa judul buku tentang perpustakaan juga paling atas terdapat arti dari kosakata “Perpustakaan”.

Tidak hanya itu, sistem yang ada pada Perpustakaan UIN Bandung ini pun terlihat sangat bersahabat dan memudahkan sekali untuk pemustaka, bayangkan saja kita dapat memesan buku yang ingin kita pinjam dan memperpanjang buku yang sedang kita pinjam hanya membuka web Perpustakaan UIN Bandung, tidak perlu datang ke perpustakaan, pemustaka bisa melakukan nya dimana saja asal mempunyai internet, kita juga bisa mengetahui siapa nama pemustaka yang paling sering meminjam, sering berkunjung, buku apa saja yang di pinjam, provider apa yang paling banyak digunakan pemustaka dalam mengakses perpustakaan UIN Bandung,dan lain-lain.

Tidak hanya sistem, sarana dan prasarana yang ada pun sebenarnya standar dan sama dengan Perpustakaan UIN Jakarta atau perpustakaan pada umumnya. Perpustakaan UIN Bandung menempati gedung 4 lantai, lantai 1 yaitu tempat rapat, kantor kantor layanan perpustakaan serta untuk administrasi perpustakaan, lantai 2 merupakan ruang baca serta lantai 3 dan lantai 4 untuk koleksi referensi dan skripsi. Prasarana yang ada di Perpustakaan UIN Bandung seperti ruang referensi, musholah, toilet, ruang meeting, dan lain-lain. Sarana yang ada pun seperti internet, meja,kursi, lampu, buku, rak buku, sistem yang digunakan, RFID, bookdrop, dan lain-lain.

Jika kita mendengar kata “bookdrop” memang jarang kita temukan di dalam perpustakaan, karena tidak banyak perpustakaan yang mempunyai sarana ini, di Perpustakaan UIN Bandung mereka menggunakan sarana bookdrop guna :
1.      Mempermudah kinerja pustakawan, karena dengan adanya bookdrop pustakawan tidak terlalu lelah dengan pemustaka yang ingin mengembalikan buku
2.      Mempercepat proses pengembalian buku, pemustaka tidak perlu mengantri panjang dan lama di sirkulasi guna mengembalikan buku, mereka bisa langsung mengembalikan buku yang mereka pinjam melalui bookdrop
3.      Bisa mengembalikan buku kapan saja, dengan adanya sarana bookdrop ini, pemustaka tidak ada alasan untuk terlambat mengembalikan buku karena tidak sempat dan perpustakaan sudah tutup, bookdrop ini berlaku 24 jam dimana pemustaka bisa kapan saja mengembalikan buku yang di pinjam bahkan jam 1 pagi sekalipun.

Dari 10 hal yang harus diperhatikan dalam membangun perpustakaan, inilah yang sudah di terapkan dalam perpustakaan Telkom University :
1.        Fungsi
Perpustakaan UIN Bandung sudah berjalan sesuai fungsi nya yaitu menyediakan informasi bagi civitas akademik.
2.        Adaptasi
Perpustakaan menyediakan fasilitas serta sarana dan prasarana yang mudah bagi pemustaka untuk beradabtasi, karena sarana dan prasarana disediakan untuk pemustaka, oleh karena itu dibuat semudah mungkin.
3.        Variasi
Variasi sarana dan prasarana yang ada di Perpustakaan UIN Bandung masih standar dengan apa yang ada di perpustakaan lainnya, hanya ada satu dua yang lebih spesial, seperti bookdrop,sistem yang digunakan, selebihnya umum.
4.        Efisien
Perpustakaan UIN Bandung, dalam segi sitem yang digunakan sangat fleksibel, kerena pemustaka bisa mengembalikan buku melewati bookdrop yang bisa digunakan kapan saja tidak harus di sirkulasi, untuk memperpanjang buku yang di pinjam juga bisa melalui web perpus dapat kita lakukan dimana saja, tidak harus datang ke perpustakaan, dalam segi gedung perpustakaan berada cukup jauh dan terlalu ke pinggir dari pintu utama jadi agak kurang efisien.
5.        Aman untuk lingkungan
Perpustakaan mempunyai gedung 4 lantai sehingga terjadi banjir. Ruang koleksi aman karena berada di lantai 2,3 dan 4, untuk gedung mereka membangun dengan gedung standar, tidak untuk tahan gempa, listrik yang di gunakan cukup banyak karena jendela yang ada sedikit sehingga tidak banyak menggunakan cahaya dan udara alami, tapi dengan tertutup nya jendela dan sedikit nya jendela juga bagus bagi koleksi karena, AC yang digunakan sudah diatur sehingga cocok dengan koleksi, cahaya nya juga pas untuk membaca bagi pemustaka, tidak keterangan.
6.        Fleksibel
Perpustakaan UIN Bandung merupakan perpustakaan yang dibangun digedung yang permanen, namun gedung nya mempunyai wilayah yang agak luas untuk masih bisa menambah suatu ruangan, tapi jika untuk mengurangi ruangan agak susah untuk merubahnya karena tembok dibangun dengan bata bukan papan triplek.
7.        Akses
Pemustaka dalam mengakses informasi ke perpustakaan bisa dengan mengunjungi web nya untuk mendapatkan jurnal jurnal atau seputar informasi buku secara umum, jika ingin membaca keseluruhan buku tersebut bisa langsung berkunjung ke perpustakaan, letak perpustakaan memang berada di pinggir universitas jadi akses ke perpustakaan bisa menjadi dekat ataupun jauh tergantung jarak fakultas, jika dari depan gerbang letak perpustakaan agak jauh.
8.        Mempersiapkan untuk teknologi informasi
Jika kita kihat dari sitem yang digunakan, Perpustakaan UIN Bandung sangat mempersiapkan untuk teknologi informasi, dari 3 perpustakaan yang kami kunjungi, Perpustakaan UIN Bandung lah yang paling maju sistem nya. Karena di sistem mereka kita bisa mengetahui siapa pengunjung paling sering datang, paling sering minjam, paling banyak provider apa yang digunakan, bisa memperpanjang buku hanya dari web, dan masih banyak lagi. Ini sangat mengagumkan, karena belum banyak perpustakaan yang menggunakan sistem seperti ini.
9.        Interaksi
Interaksi yang ada di perpustakan sedikit kurang karena mereka tidak mempunyai ruang diskusi, namun hal itu tidak menyuruti adanya interaksi dalam perpustakaan, pemustaka yang kesulitan pustakawan siap membantu nya, adanya keterbukaan membuat nyaman pemustaka apabila ingin bertanya – tanya kepada pustakawan.
10.    Aman dan terkendali
Perpustakaan UIN Bandung cukup aman dan terkendali, mereka mempunyai rak tas untuk para pemustaka menyimpan  tas nya agar barang barang tidak hilang juga agar pemustaka membawa tas ke ruang baca dan mengambil buku tanpa sepengetahuan pustakawan, semua koleksi juga memakai sistem RFID jadi, untuk buku yang belum di scan (dipinjam) jika di bawa keluar dari ruang baca akan berbunyi, juga adanya CCTV guna mengawasi pemustaka dan perpustakaan jika terjadi hal – hal yang tidak di inginkan. 

sumber : berdasarkan observasi dan pendapat pribadi.

Comments